Terkadang saya berpikir, bagaimana jika Indonesia tidak memliki hutan lebat, tanahnya gersang, tanpa laut yang kaya ikan dan tidak memiliki budaya eksotis yang menarik wisatawan. Hancur ?, Waduh, baru pada kemungkinan kedua saja sudah mengerikan membayangkanya.
Rupanya inilah yang disebut bentuk kasih sayang dari Tuhan untuk kita, para manusia yang tinggal di negri serba ada Indonesia. Tentu ini semata mengenai ada sumber daya alamnya, budayanya, panoramanya, serta atfosfernya yang bersahabat. Dan bukan mengenai ada yang pintarnya, dan ada juga yang Korupsinya.
Sejujurnya saya juga agak ngeri ‘dalam konteks berbeda’ jika berpikir bagaimana Indonesia kalo orang-orangnya bersih dari korupsi dan perseteruan politik yang membuat rakyatnya gemar berdemo. Mungkin negri ini tak sekedar akan menjelma menjadi negara maju. Tapi menjadi negri Adikuasa setingkat Amerika, Jepang, atau Cina yang berpengaruh.
Bagaimana tidak, jika negri ini sudah memilki SDA yang melimpah, budaya & panorama yang menarik banyak orang, pelajar-pelajar peraih juara dalam banyak ajang kepintaran sedunia, serta jika saja disempurnakan sekelompok orang-orangnya yang jujur, anti korupsi dan berdedikasi dalam institusi sekecil apapun. Sempurnalah negri ini.
Namun sayang, orang kaya tak selalu pintar. Negri ini kaya tapi tak cukup pintar untuk mengelolanya dengan baik.
Mari tengok Amerika, mereka tak punya budaya asli & panorama secantik Indonesia. Namun karena mereka pintar. Amerika menjelma menjadi salah satu negri yang kaya akan destinasi wisata dan budaya, Kota New York, California, Texas, Cowboy, musik Country dan banyak lagi lainya lebih popular dibanding budaya dan panorama Indonesia yang asli kiriman Tuhan.
Jepang, Negara yang tak punya banyak SDA dan rawan bencana. Tapi menjadi luar biasa dan berpengaruh karena orang-orangnya pintar. Budaya mereka yang semula tak masuk akal untuk kebayakan orang-orang didunia tiba-tiba saja bisa sangat digandrungi. Apa menariknya ikan mentah diatas nasi jepang yang lengket. Tapi karena Jepang negara berpengaruh, orang-orang di dunia menjadi gemar makan sushi. Sayangnya Indonesia yang kaya akan kuliner lezat, masih kurang pintar mempopulernya pada dunia.
Begitupun Cina, yang kekayaanya tak jauh beda dengan Indonesia. Satu-satunya yang beda hanyalah orang Cina pintar merebut kontrol pasar meskipun kadang harus korupsi. Tentu hanya korupsi dalam meniru barang-barang asli. Bukan korupsi dengan uang negara seperti di negri ini.
Ketiga negara besar tersebut adalah bukti bahwa dengan pintarnya sikap para pengelola negara akan mampu menjadikan negaranya menjadi kaya, kendati awalnya mereka tak punya apa-apa. Namun di negri ini, sayangnya walaupun sudah kaya namun karena segelintir orang-orangnya tak cukup pintar untuk menjauhi korupsi, membuat Indonesia kaya dengan percuma.
Orang Pintar Pasti Kaya, tapi Orang Kaya Belum Tentu Pintar. Indonesia, mari belajar pintar untuk benar-benar menjadi Orang kaya. Bukan hanya untuk segelintir orang, tapi untuk seluruh Indonesia yang punya hak sama merasakan Kekayaanya